BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS


Islamic Widget

Monday, February 8, 2010

sumbangan web2.0 terhadap Blog

Sudah lama Web1.0 ditinggalkan dan kini Web2.0 sedang kita digunakan, pengertian Web2.0 sangat luas dan setakat ini pengertiannya secara tepat masih lagi di dalam perbincangan. Tapi apa yang pasti, Web2.0 berpusatkan kepada kita(pengguna) atau lebih tepat lagi dipanggil sosial atau ’social’. Pernah dengar perkataan ’social networking’, ’social media’ dan juga ’social bookmarking’? Itu semua dijanakan oleh sosial terdiri daripada pengguna(kita).

web 2.0 lebih menekankan pada sosial network atau jalinan sosial antara penggunanya seperti yang telah kita lihat selama ini dalam dunia Blog. Dengan adanya RSS maka telah adanya teknologi penyampai berita. Kepanjangan RSS : Really Simple Syndication) di dalam blog, informasi-informasi di dalam sebuah blog dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi, serta dikongsi menjadi sebahagian daripadsa blog lain. Pengguna awam tidak hanya sekadar dapat membaca halaman web tetapi juga boleh memberi komen- komen dari sisi web yang terdapat RSS di dalam Blog dimana semua informasi Blog mungkin dapat diadaptasi, dikoleksi, dan di-share untuk menjadi bahagian dari Blog lainnya. Hal ini bermaksud web 2.0 merupakan satu ruang yang interaktif, dinamik dan fleksibel di mana pengguna boleh menyesuaikan kehendak dan idea mereka seiring dengan fungsi yang terdapat dalam web 2.0 untuk membangunkan blog seseorang.

Keterbukaan dan pembebasan data salah satu daripada ciri penting Web 2.0. Melalui ciri interaktifnya pula, telah terbentuk suatu corak perhubungan sosial baharu dalam talian yang memberi peluang kepada para pengguna untuk berinteraksi bukan sahaja dengan penyedia bahan tetapi juga sesama pengguna bahan. Mereka boleh berkongsi maklumat dengan sangat banyak serta mempunyai kuasa untuk mentakrifkan semula bahan atau data mengikut pemahaman dan keselesaan mereka. Ini tercermin jelas melalui inter aktiviti yang wujud di blog-blog yang disediakan oleh Blogger, Wordpress, Typepad dan lain-lain.

Pendek kata, tidak kira istilah Web 2.0 ini hanya muncul sementara sebagai satu jarigan ataupun benar-benar suatu istilah yang berkesan, namun sebuah corak persembahan baru data dan bahan elektronik sememangnya berlaku dengan hebatnya di dunia maya. Pembaharuan dalam web 2.0 ini telah mencetuskan cara baru untuk manusia saling berhubungan dan berkongsi maklumat. Selain itu web 2.0 juga membolehkan pengguna menggunakan blog untuk menulis sesuatu perkara samaada berita, majlis,atau review produk- produk terbaru serta mencurahkan idea untuk berkarya dan bercerita. Perkembangan Web 2.0 merupakan inovasi dalam dunia web yang semakin hari kian mengalami perkembangan dari segi menghubungkan pengguna dan menyampaikan sesuatu maklumat.

Kemudahan berinteraksi antara pengguna dengan sistem merupakan tujuan dibangunnya teknologi Web 2.0. Oleh itu, jelaslah betapa pentingnya web 2.0 dalam pembangunan blog pengguna. Interaksi tersebut tentunya haruslah diimbangi dengan kecepatan untuk mengakses data, oleh kerana itulah diperlukan suatu bandwith yang cukup untuk loading data secara pantas. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekadar penyediaan e-mail. Kombinasi antara media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuatkan karakter Web 2.0 dalam menyumbang kepada pembangunan sesebuah blog.

rujukan dari:
www.asblogger.com/category/review/
www.akakum.ac.id/node/28
www.depton.go.id/pusdatin/admin
www.hasbullah.pit.my/web 2.0.html

Perbezaan antara web 2.0 dengan 1.0

Menurut Wikipedia, yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya. Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan. Selain itu, kemampuan Web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau berbagai plug-in (API) yang ada di internet. Hal tersebut akan merubah paradigma pengembang sofware dari distribusi produk menjadi distribusi layanan. Sedangkan karakter lainnya, kolaborasi dan partisipasi pengguna, ikut membantu memperkuat perbezaan pada Web 2.0.

Suatu website dapat saja memasukkan beberapa bahkan tujuh karakter Web 2.0 di dalam situs yang dibangunnya. Semakin banyak karakter yang masuk ke dalam website tersebut, suatu situs akan mendekati Web 2.0. Yang terpenting bukanlah klaim sebagai Web 2.0, namun mampukah dampak perkembangan tersebut menjembatani pengguna internet dengan kepentingan perusahaan, komunitas, atau Anda dengan menggunakan Web 2.0?

(sumber : Ridwan Sanjaya,
http://ridwansanjaya.blogspot.com/2006/07/web-20-gelombang-baru-di-dunia.html)

Tujuan mencirikan web2.0 (tambahan)

Meskipun definisi Web 2.0 belum secara solid diformulasikan, terdapat tujuh
prinsip yang mendasari karakter Web 2.0. Karakter tersebut antara lain web
sebagai platform dimana menjadikan web sebagai tempat bekerja di manapun
Anda berada. Cukup dengan membuka web browser, Anda dapat mengerjakan
tugas mengetik dokumen, perhitungan keuangan, atau merancang presentasi
melalui aplikasi-aplikasi yang telah disediakan dan dapat dijalankan secara
langsung melalui internet.

Karakteristik berikutnya, adanya partisipasi dari pengguna dalam berkolaborasi
pengetahuan. Hal ini mengingatkan akan pemberian kepercayaan kepada
pengguna internet untuk dapat berpartisipasi dalam berbagi pengetahuan di
Wikipedia, sebuah ensiklopedia berbasis web yang disusun berdasarkan
masukan-masukan pengguna internet di seluruh dunia.

Karakteristik ketiga, data menjadi trademark-nya aplikasi, mengingatkan kita
pada slogan “Intel Inside” yang telah melambungkan nama prosesor Intel di
kalangan pengguna komputer. Trademark tersebut telah menjadi suatu garansi
kepercayaan dari pengguna akan kemampuan komputer yang akan ataupun
sudah dibelinya. Maksud yang sama juga diusung oleh karakteristik ketiga ini,
dimana penyuplai data akan memberikan trademark yang akan digunakan oleh
pemilik website untuk memberikan garansi kepercayaan kepada
pengunjungnya. Sebagai contoh adalah “Nevteq Onboard” untuk data peta
pada sistem navigasi GPS dan “Powered by Google” untuk dukungan Google
Maps pada peta dunia berbasis web.

Sedangkan karakteristik selanjutnya, web 2.0 sebagai akhir dari siklus
peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak
lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform,
pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin
mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat
langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk
namun berupa layanan (service). Produsen yang memberikan pelayanan yang
cepat dan bagus, akan menjadi pilihan pengguna.

Karakteristik kelima, dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide
akan web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan
untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masingmasing
dan dukungan pemrograman yang sederhana.
Karakteristik keenam, software tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu.
Hal ini mempertegas posisi web sebagai platform dimana setiap perangkat
dapat mengaksesnya. Komputer tidak lagi menjadi satu-satunya perangkat yang
dapat menjalankan berbagai aplikasi di internet. Setiap aplikasi harus didesain
untuk dapat digunakan pada komputer pribadi, perangkat genggam seperti
ponsel dan PDA, ataupun server internet.

Sedangkan karakteristik terakhir, adanya kemajuan inovasi pada antar-muka
(interface) di sisi pengguna. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS,
Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna
merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media
komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan
semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.

kelebihan dan kelemahan web 2.0

Anda dapat menjalankan program pengolah kata seperti Microsoft Word, serta mengubah dokumen dengan hanya mengunjungi situs yang menyediakan program tersebut. Karena program tersebut dapat dijalankan melalui web browser, Anda tidak perlu melakukan instalasi program apapun di dalam komputer.

Beberapa praktisi internet telah mengenal kemampuan tersebut dalam AJAX (Asynchorous Javascript and XML), yang menggabungkan teknologi HTML, CSS, Javascript, dan XML dalam menciptakan aplikasi website yang dinamis. Contoh aplikasi tersebut dapat Anda lihat pada Google yang menyediakan program sejenis Microsoft Excel melalui situsnya di http://spreadsheets.google.com. Melalui aplikasi di dalam situs tersebut, Anda dapat membuka dan mengolah dokumen spreadsheet yang dimiliki. Bahkan dokumen tersebut dapat di-sharing ke beberapa rekan di internet. Dengan adanya fasilitas penyimpanan, pengguna tidak lagi membutuhkan media penyimpanan konvensional seperti disket atau flash disk. Pengolahan data dan penyimpanan dokumen, bahkan sharing dokumen, dapat dilakukan hanya dalam satu jendela web browser.

Kelebihan Web 2.0 adalah memanfaatkan kepandaian secara kolektif. Aktiviti yang dilakukan pengguna dalam membuat website berkembang secara organik seperti artikel-artikel yang terus bertambah setiap harinya pada Wikipedia atau website eBay yang menciptakan pasar dengan adanya pengguna yang berlaku sebagai pembeli dan penjual. Web 2.0 merupakan sebuah servis terintegrasi berbagai device, entah mobile/handheld device, PC, ataupun server internet. Dalam banyak hal, penggunaan dan pemanfaatan Web 2.0 dapat memberikan sokongan kemudahan yang mencukupi untuk beberapa hal seperti user interface, model programming, ataupun model bisnes.

Web 2.0 bukan merupakan perkara baru dalam dunia internet khasnya pada era globalisasi kini. Hal ini adalah ekoran daripada kepantasan anjakan paradigma dan transformasi dunia global. Sebelum ini, masyarakat hanya menggunakan web untuk mendapatkan maklumat semata-mata. Namun dengan kewujudan web 2.0, komunikasi manusia dapat dijalankan secara dua hala selain menjadikan komunikasi begitu berkesan, pantas dan mudah. Perbezaan budaya, agama, bangsa, warna kulit dan negara bukan lagi menjadi ukuran dalam menjalinkan perhubungan meskipun hanya secara maya.
Walaupun terdapat banyak kelebihan web 2.0, namun kelemahannya juga turut dipertikaikan.

Antara kelemahan web 2.0 dilihat menerusi pandangan sesetengah pihak yang mengatakan bahawa Web 2.0 lebih menekankan pada sosial network atau jalinan sosial antara penggunanya seperti yang telah kita lihat selama ini dalam dunia Blog. Dengan adanya RSS di dalam Blog, informasi-informasi di dalam sebuah Blog dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi, dan dikongsi menjadi sebahagian isi kepada blog yang lain. Terlepas dari itu semua, ternyata web 2.0 mempunyai kelemahan didalamnya yang memungkinkan seseorang dapat memporak-perandakan aplikasi web 2.0 tersebut.

ciri-ciri web 2.0

1. The Web as Platform
Aplikasi Web 2.0 menggunakan Web (atau Internet) sebagai platformnya. Apa sih yang dimaksud dengan platform ? Platform di sini adalah tempat suatu aplikasi dijalankan. Contoh platform yang terkenal adalah Windows, di mana ada aplikasi-aplikasi seperti Microsoft Office dan Adobe Photoshop. Menggunakan Internet sebagai platform berarti aplikasi-aplikasi tersebut dijalankan langsung di atas Internet dan bukan di atas satu sistem operasi tertentu. Contohnya adalah Google yang bisa diakses dari sistem operasi mana pun. Contoh lainnya adalah Flickr yang juga bisa diakses dari sistem operasi mana pun.
Kelebihannya jelas, aplikasi-aplikasi Web 2.0 ini tidak lagi dibatasi sistem operasi seperti pada Windows. Dan kita bahkan tidak perlu menginstall apapun untuk menggunakan aplikasi-aplikasi ini !

2. Harnessing Collective Intelligence
Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang unik, yaitu memanfaatkan kepandaian dari banyak orang secara kolektif. Sebagai hasilnya muncullah basis pengetahuan yang sangat besar hasil gabungan dari pengetahuan banyak orang. Contoh yang jelas adalah Wikipedia. Wikipedia adalah ensiklopedi online yang memperbolehkan semua orang untuk membuat dan mengedit artikel. Hasilnya adalah ensiklopedi online besar yang sangat lengkap artikelnya, bahkan lebih lengkap daripada ensiklopedi komersial seperti Encarta ! Contoh lainnya lagi adalah del.icio.us di mana semua orang saling berbagi link-link menarik yang mereka temukan. Akibatnya kita bisa menemukan “permata-permata” di Web gabungan hasil browsing dari ribuan orang. Blogosphere juga merupakan contoh kepandaian kolektif karena setiap orang bisa menulis blog-nya sendiri-sendiri lalu saling link satu sama lain untuk membentuk jaringan pengetahuan, mirip seperti sel-sel otak yang saling terkait satu sama lain di dalam otak kita.

3. Data is the Next Intel Inside
Kekuatan aplikasi Web 2.0 terletak pada data. Aplikasi-aplikasi Internet yang berhasil selalu didukung oleh basis data yang kuat dan unik. Contohnya adalah Google, yang kekuatannya terletak pada pengumpulan dan manajemen data halaman-halaman Web di Internet. Contoh lainnya lagi adalah Amazon yang memiliki data buku yang bukan hanya lengkap, tapi juga sangat kaya dengan hal-hal seperti review, rating pengguna, link ke buku-buku lain, dan sebagainya. Ini berarti perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang menguasai data.

4. End of the Software Release Cycle
Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang berbeda dengan aplikasi pada platform “lama” seperti Windows. Suatu aplikasi Windows biasanya dirilis setiap dua atau tiga tahun sekali, misalnya saja Microsoft Office yang memiliki versi 97, 2000, XP, dan 2003. Di lain pihak, aplikasi Web 2.0 selalu di-update terus-menerus karena sifatnya yang bukan lagi produk melainkan layanan. Google misalnya, selalu di-update data dan programnya tanpa perlu menunggu waktu-waktu tertentu.

5. Lightweight Programming Models
Aplikasi Web 2.0 menggunakan teknik-teknik pemrograman yang “ringan” seperti AJAX dan RSS. Ini memudahkan orang lain untuk memakai ulang layanan suatu aplikasi Web 2.0 guna membentuk layanan baru. Contohnya adalah Google Maps yang dengan mudah dapat digunakan orang lain untuk membentuk layanan baru. Sebagai hasilnya muncullah layanan-layanan seperti HousingMaps yang menggabungkan layanan Google Maps dengan Craigslist. Layanan seperti ini, yang menggabungkan layanan dari aplikasi-aplikasi lainnya, dikenal dengan istilah mashup.

6. Software Above the Level of a Single Device
Aplikasi Web 2.0 bisa berjalan secara terintegrasi melalui berbagai device. Contohnya adalah iTunes dari Apple yang berjalan secara terintegrasi mulai dari server Internet (dalam bentuk toko musik online), ke komputer pengguna (dalam bentuk program iTunes), sampai ke mobile device (dalam bentuk iPod). Di masa depan diperkirakan akan makin banyak aplikasi-aplikasi yang memiliki sifat ini, misalnya saja demo Bill Gates di CES 2006 menunjukkan integrasi antar device yang luar biasa.

7. Rich User Experiences
Aplikasi Web 2.0 memiliki user interface yang kaya meskipun berjalan di dalam browser. Teknologi seperti AJAX memungkinkan aplikasi Internet memiliki waktu respons yang cepat dan user interface yang intuitif mirip seperti aplikasi Windows yang di-install di komputer kita. Contohnya adalah Gmail, aplikasi email dari Google yang memiliki user interface revolusioner. Contoh lainnya lagi adalah Google Maps yang meskipun berjalan dalam browser namun bisa memberikan respons yang cepat saat pengguna menjelajahi peta.

Apakah suatu aplikasi harus memiliki ketujuh ciri-ciri ini untuk bisa disebut “Web 2.0? ? Jawabannya adalah tidak. Namun semakin banyak ciri-ciri yang dimiliki berarti aplikasi itu semakin “Web 2.0? ! Dan satu hal lagi, meskipun contoh-contoh yang diberikan di atas banyak berasal dari keluarga Google, tapi sebenarnya masih banyak aplikasi Web 2.0 yang lain. Di kesempatan lainnya kita akan melihat contoh aplikasi-aplikasi Web 2.0 yang sedang berkembang saat ini.

sumber: gayahidupdigital.com

Definisi web 2.0

Web 2.0, sebuah kata yang belakangan ini populer di rangkaian internet.Apakah sebenarnya web 2.0 itu? Sehingga banyak aplikasi -aplikasi “web 2.0 wannabe” yang melabeli produk mereka dengan tulisan “web 2.0″. Apakah ini suatu trend yang sedang menjamur seperti “wabah demam” Facebook ataupun Blackberry? atau ini merupakan revolusi penggunaan intermet.

Web 2.0 boleh dijalankan terus melalui web browser dan tidak memerlukan install software ke mana- mana komputer. Melalui web 2.0, ia menggunakan RSS feed dan RSS Reader pada web site atau blog. Ia boleh memberi maklumat yang cepat kepada pengunjung bila sesebuah site di kemaskini. Pengunjung tidak perlu lagi taip URL dan memeriksa sesebuah website setiap hari jika pemilik site tersebut ada menulis artikel baru. Web 2.0 merupakan web yang mempunyai interface yang mesra pengguna tidak seperti web 1.0 yang agak membosankan dan kurang dari aspek interaktivitinya. Terdapat banyak website yang merupakan web 2.0. Antaranya adalah blogger, wiki, friendster, forum, tagged, myspace, flicker dan sebagainya yang tumbuh bagaikan cendawan.

Istilah Web 2.0 ini telah muncul untuk kali pertama dalam satu sesi perbincangan antara syarikat O'Reilly dengan MediaLive International. Menurut Tim O'Reilly, Web 2.0 adalah satu rangkaian platform, yang melibatkan semua peranti yang bersambungan dalam membentuk dunia maya, manakala aplikasi Web 2.0 adalah aplikasi yang memanfaatkan kesemua kelebihan intrinsik yang wujud di platform tersebut yang memberikan khidmat perisian yang sentiasa dikemas kini dan bertambah baik seiring pertambahan pengguna menggunakan dan menggabungkan data dari sumber yang berlainan.

Rujukan:
www.kamusilmiah.com
www.gmail.com
www.lazlomail.com
www.map.google.com

Kawan2